Dua Puluh Persen Karang Taruna di Gunungkidul Masih Stagnan

 

                                           


        

Anak muda merupakan agen perubahan dalam mengubah kondisi di lingkungannya. Sebab itu peran karang taruna sangat penting sebagai garda paling depan dalam membentuk moral remaja dalam isu kenakalan remaja di Kabupaten Gunungkidul.

Kasus kenakalan remaja yang meningkat di wilayah Gunungkidul membuat Pemerintah Daerah bergerak cepat dengan menggandeng karang taruna dalam mengurangi angka permasalahan sosial, khususnya kenakalan remaja.

Ketua Karang Taruna Gunungkidul, Septian Nurmansyah mengatakan untuk bergerak dalam menangani kenakalan remaja yang timbul di suatu wilayah, perlu adanya peran karang taruna baik tingkat Padukuhan maupun tingkat kalurahan.

Karena mereka yang paling dekat dengan pemuda-pemudi, ketika mereka berperan aktif untuk membuat kegiatan-kegiatan yang positif yang ada di desa, saya rasa terkait kenakalan remaja akan terminimalisir,” ungkap Septian Nurmansyah saat Penyuluhan Sosial di Telaga Jonge, Rabu (11/10/2023).

Menurutnya, ketika karang taruna aktif di kalurahan dan padukuhan, maka secara sendirinya akan menginspirasi teman-teman yang ada di lingkungannya. 

Banyak wahana yang bisa dijadikan kegiatan untuk mengaktifkan peran karang taruna seperti srawung, diskusi, kesenian, sehingga mampu menciptakan inovasi. Tentunya dibutuhkan sinergi antara Dukuh, pemerintah kalurahan, serta seluruh lapisan masyarakat.

Ia juga mencatat bahwa di Gunungkidul sendiri masih 20 % karang taruna yang masih stagnan. Ia mengimbuhkan bahwa karang taruna mengalami kendala untuk berkembang dipengaruhi beberapa faktor seperti kurangnya ruang dan kurang diberi kepercayaan.

Salah satu caranya itu ketika pemuda diberi kepercayaan, maka mereka akan menjalankan kepercayaan itu dengan sebaik mungkin,” imbuhnya..

Dalam upayanya meminimalisir kenakalan remaja, pihaknya telah memiliki program Srawung Pemuda yang nantinya lebih sering membangun komunikasi di desa terkait dengan tantangan yang ada di Desa.

Yang terpenting, bagaimana kita membangun semangat untuk bersama-sama mewujudkan pemuda yang mau untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan potensi yang ada di desa,” pungkasnya.

 



 Sumber Berita

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.